JAKARTA - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Jakarta periode 2024-2029, justru mencuat beberapa isu yang patut disoroti bersama,
salah satunya rekam jejak pasangan yang memiliki kasus Korupsi E-KTP dan pengadaan alat kesehatan.
Diketahui, Forum Sinergi Pemuda Islam (FOSPI)
melaksanakan kegiatan diskusi menjelang malam, sebelumnya dilaksanakan juga konferensi pers bertempat di di waroeng Atjeh Amirah Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 21/11/2024.
Dengan maraknya kasus Judi Online khususnya yang menimpa generasi muda indonesia, yang saat ini telah menjadi perhatian publik dan pemerintah sebagai penyakit krisis moral dan ekonomi bangsa yang sedang diatasi.
Saat ini malah muncul dugaan diberbagai media pemberitaan nasional terkait adanya salah satu tim pemenangan paslon gubernur dan wakil gubernur jakarta yang terlibat dalam polemik sebagai penghubung pelindung situs-situs judi online yang beberapa diantaranya telah ditetapkan menjadi tersangka diantaranya oknum di kominfo.
Sementara, Muhaimin abu kayyis selaku ketua FOSPI mengatakan bahwa sebagai generasi muda Islam yang peduli terhadap keadilan tansparansi, kedaulatan moral bangsa, dengan ini menyatakan sikap bahwa korupsi dan judi online telah mencoreng proses demokrasi Pilkada Jakarta.
Salah satu poin diantaranya kami sangat menolak Pemimpin yang Terlibat Korupsi...ya karena korupsi adalah tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, moral, dan hukum. Oleh karena itu, kami menolak keras calon pemimpin yang terbukti atau diduga kuat terlibat dalam praktik korupsi "Tegas Muhaimin".
Selanjutnya kami Forum Sinergi Pemuda Islam (FOSPI) Jakarta, menyerukan
agar Bersatu Melawan Korupsi dan Judi Online, mari kita lawan bersama karena perbuatan korupsi dan praktik judi online adalah merusak moral bangsa.
Maka dari itu kita sebagai pemuda Islam harus menjadi pelopor perubahan untuk membangun bangsa yang bersih dan bermartabat "katanya".
Menurut Muhaimin, diskusi Publik yang Konstruktif ini perlu kita dorong agar masyarakat ikut aktif hingga rekam jejak calon, kebijakan, dan visi misi yang ditawarkan oleh paslon bisa kita rangkum hingga kita bisa memilih
dengan Hati Nurani.
Jangan sekali-kali kita memilih karena tekanan atau iming-iming materi, tetapi berdasarkan pertimbangan yang sesuai dengan ajaran agama, etika, dan kepentingan jangka panjang rakyat.
Kita sebagai pemuda harus siap Mengawasi Jalannya Pilkada dan kami juga mengimbau pemuda Islam untuk aktif mengawasi proses Pilkada agar berlangsung jujur, adil, dan bersih dari praktik kecurangan "Tegas Muhaimin". (Resky P)
Baca juga:
Tony Rosyid: Sepakat Dua Periode Saja!
|