Hiduplah Seperti Air, Cikaracak Ninggang Batu Laun-laun Jadi Dekok

    Hiduplah Seperti Air, Cikaracak Ninggang Batu Laun-laun Jadi Dekok
    Photo ilustrasi : Gemericik air dan indahnya stalaktit & stalakmit Gua wisata alam Cilalay Cigugur PANGANDARAN

    PANGANDARAN - Pepatah Sunda mengatakan " Cikaracak Ninggang Batu Laun-laun jadi Dekok"  dalam bahasa indonesia mempunyai arti tetesan air yang terus menerus walaupun sedikit dapat membuat batu menjadi berlubang atau hancur. Ini mempunyai makna bahwa semua yang terjadi di alam ini melalui proses, bagaimana kita Bisa menyikapi hal tersebut dan semua itu adalah kehendakNya.

    “Bercermin pada air,  “ngeli ning ora kenthir”.(“In Kullu nafsin lamma alayha hafizh“).

    Sering orang mengatakan hidupnya seperti ”air yang mengalir”, atau hal lain yang berhubungan dengan air.

    Kita senang sekali mem-personifikasikan diri dengan Air dan itu sama sekali tidak salah. Air memang Istimewa. Dialah sumber kehidupan, orang bisa tahan lama untuk tidak makan tetapi akan kesulitan untuk bertahan hidup jika tanpa air.

    Air terlihat demikian lentur dan flexibel, dapat menyusup kemana-mana tanpa harus kehilangan bentuk aslinnya.

    Meskipun sangat lentur, air ternyata mempunyai kekuatan yang hebat, batu keras pun akan terkikis oleh tetesan-tetesan air , dan bila tetesan-tetesan air bersatu dan berubah menjadi air bah, maka tak ada satupun di alam ini yang mampu menahannya.

    Selain kekuatan yang bertenaga, air juga mempunyai kekuatan untuk membersihkan dan mensucikan, hampir semua kotoran akan terlarut oleh kekuatan Air.

    Air juga menyejukkan, hawa panas dan bara api akan hilang jika terguyur dinginnya air.

    Dibandingkan Api dan sumber alam lainnya, air paling mudah diatur untuk kepentingan bersama. Lihat saja air bisa ditampung dibuat bendungan dan dialirkan kesana kemari untuk keperluan yang lebih besar.

    Jadi kalau banyak orang benar-benar mau bercermin dan meniru perilaku AIR, niscaya kesejahteraan masyarakat akan terwujud dan langgeng.

    Ada satu lagi prinsip hidup yang berhubungan dengan air , dalam bahasa Jawa dikatakan : ”ngeli ning ora kenthir” artinya kira-kira : mengikuti aliran arus sungai tetapi tidak sampai hanyut.

    Dalam hidup kita harus bijak, bisa beradaptasi dan mengikuti ”main stream” tetapi jangan sampai hanyut, artinya jika suatu saat ”arusnya” sudah tidak benar maka kita berani dan bisa untuk berdiri meninggalkan arus. Hanya orang yang tidak hanyut yang bisa melakukan itu, sedangkan orang yang hanyut akan terbawa arus kemanapun tanpa daya apa-apa, karena tidak punya kekuatan untuk melawannya.

    Orang yang berprinsip ”ngeli ning ora kenthir” biasanya hidupnya efisien karena dalam menjalankan hidupnya dia bisa menggunakan arus yang kuat untuk mendorongnya mencapai kesuksesan, tetapi juga tidak sampai hanyut , artinya dia masih punya prinsip dan jati diri yang bisa melawan jika ternyata arusnya membawa kearah yang salah.(NANG SURYA)

    Nanang Suryana Saputra

    Nanang Suryana Saputra

    Artikel Sebelumnya

    Jadilah Leader Panutan dan Tauladan, Sukses...

    Artikel Berikutnya

    Amin

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    PERS.CO.ID: Cara Baru Bermedia!
    Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal
    Enam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Bakamla RI Diserahterimakan
    Markas Puspenerbad Terima Kunjungan Singkat Wakasad

    Ikuti Kami