PANGANDARAN JAWA BARAT - Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang cukup umum dialami masyarakat Indonesia, terutama saat musim hujan. Demam berdarah bukan termasuk penyakit yang menular dari orang ke orang. Penularannya adalah melalui gigitan virus dari nyamuk Aedes Aegypti.
Pagi atau sore hari adalah waktu yang paling rentan terkena gigitan nyamuk penyebab DBD. Oleh sebab itu, kamu harus waspada pada waktu tersebut.
Walaupun cukup umum di Indonesia, penyakit demam berdarah harus sangat diwaspadai karena potensi komplikasinya. Salah satu komplikasi DBD yang perlu diwaspadai adalah menurunnya jumlah trombosit yang bisa menyebabkan trombositopenia.
Ada 5 Gejala DBD yang Tak Boleh DiabaikanKaitan Trombositopenia dengan Demam Berdarah.
Trombosit (platelet) sangat berperan penting dalam menghentikan pendarahan dan proses pembekuan darah. Trombosit juga berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh melalui proses yang dikenal sebagai penggumpalan atau aglutinasi.
Normalnya, jumlah trombosit dalam tubuh manusia berkisar antara 150.000-400.000 per mikroliter. Virus DBD bisa menurunkan jumlah trombosit hingga dibawah 150.000 per mikroliter.
Kurangnya jumlah trombosit dapat membuat darah susah membeku, sehingga orang tersebut bisa kehilangan lebih banyak darah. Oleh karena itu, penting untuk mendiagnosis jumlah trombosit sedini mungkin untuk menangani DBD secara efektif karena tidak ada obat khusus untuk menangani DBD.
Penurunan trombosit akibat DBD digolongkan menjadi empat kategori. Seseorang masuk dalam kategori berisiko rendah apabila jumlah trombosit masih dalam angka 100.000 per mikroliter. Apabila trombosit menurun hingga 40.000-100.000 per mikroliter, artinya orang tersebut berisiko sedang.
Jika trombosit berkurang hingga di bawah 40.000 per mikroliter artinya orang tersebut berisiko tinggi mengalami komplikasi.
Alasan Virus DBD Mampu Menurunkan Jumlah TrombositKetika nyamuk pembawa virus DBD menggigit manusia, virus dengue memasuki aliran darah dan berikatan dengan trombosit. Kemudian virus ini bereplikasi, sehingga menyebabkan penggandaan virus yang menular. Akibatnya, sel trombosit yang terinfeksi cenderung merusak trombosit normal yang merupakan salah satu penyebab utama penurunan jumlah trombosit.
Ada 3 Fase Demam Berdarah yang Wajib diketahuiYaitu, sel pelawan penyakit otomatis mengaktifkan sistem pertahanan alami tubuh terhadap virus dengue. Sel-sel ini menghancurkan trombosit normal karena mengira trombosit adalah benda asing.
Selain itu, penekanan sumsum tulang oleh virus dengue mengakibatkan berkurangnya jumlah trombosit karena sumsum tulang adalah pusat produksi semua sel darah termasuk trombosit.
Komplikasi yang Ditimbulkan dari Penurunan Jumlah TrombositMeskipun demam sudah mereda, seseorang yang telah terinfeksi DBD tetap wajib menjalani pemeriksaan jumlah trombosit. Pasalnya, penurunan trombosit berpotensi menyebabkan kebocoran kapiler darah yang dapat mengakibatkan kegagalan sistem peredaran darah dan syok, lebih lanjut' DBD tanpa penanganan yang tepat kemungkinan dapat menyebabkan" kematian"!
Gejala yang harus diwaspadai dari komplikasi DBD adalah perdarahan kulit, hidung atau gusi berdarah, dan mungkin perdarahan internal. Bila gejala ini telah muncul, seseorang yang mengalaminya membutuhkan' transfusi trombosit secepatnya".
Mitos dan Fakta Seputar DBDSelain mendapatkan transfusi, ada beberapa solusi alami yang dapat membantu memulihkan jumlah trombosit.
Solusinya mencakup beberapa perubahan gaya hidup dan konsumsi makanan tertentu yang meningkatkan produksi trombosit, " seperti buah pepaya, susu, delima, labu, dan makanan yang kaya vitamin B9."
Mengalami gejala yang mirip DBD? Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikannya. XXX